Demokrasi adalah proses
perubahan penting dalam suatu negara yang menyangkut tentang sistim
pemerintahan. Demokrasi yang sesungguhnya menyangkut tentang dari dan oleh
rakyat dimana sistim pemerintahan yang
telah dibentuk di duduki oleh para wakil rakyat yang telah dipilih melalui
proses demokrasi yang bertujuan untuk memakmurkan bangsa dan negara pada masa
yang akan datang. Proses demokrasi itu sendiri akan mengawali suatu perubahan
besar dimasa yang akan datang, entah itu baik atau buruk tergantung para wakil
rakyat yang telah dipilih untuk mewakilkan aspirasi sebagian besar penduduk
Indonesia.
Demorasi
yang terkecil dalam suatu pemerintahan terjadi didaerah pedesaan yang mana desa
dipimpin oleh seorang kepala pemerintahan yang mengatur segala sesuatu yang
berkaitan dengan desa tersebut yang dinamakan Lurah Desa. Dalam memilih
pemimpin untuk tingkat yang terkecil yang sering disebut PILKADES maka rakyat
diharuskan jeli memilih para wakil rakyat yang memang bisa memimpin dan
memajukan desa dalam bidang apapun. Agar pemimpin yang dimulai dari tingkat
yang kecil membawa perubahan besar yang positif tentunya rakyat diharapkan mampu memilih pemimpin yang
bertanggung jawab terhadap tugas yang telah di amanahkan dan loyal serta kerja
keras. Namun untuk memilih pemimpin yang seperti tersebut di atas pada saat
sekarang ini sangat sulit, dikarnakan dunia politik yang ada sekarang cenderung
ke arah yang negatif dengan seringnya menggunakan sistim money politic. Politik
uang yang sering digunakan dalam segala jenis pemilihan para pemimpin
sebenarnya berdampak tidak baik karna tentunya hasil yang didapat tidak sesuai
dengan kriteria yang sebenarnya yang telah disebutkan di atas.
Politik money sangat mempengaruhi hasil dari
sebuah pemilu seperti semboyan yang sering kita dengar, ‘’yang menang yang
berkuasa’’ siapa punya uang banyak pasti jadi pemimpin. Demokrasi saat ini
lebih berkiblat pada siapa banyak uang dia pasti menang, tidak dibutuhkan
kepandaian, atau sifat-sifat layaknya SUKARNO, dipungkiri atau tidak sebagian besar
rakyat Indonesia berada di bawah garis kemiskinan yang menyebabkan penduduknya
berfikir dengan jangka pendek, mereka tidak berfikir untuk kemajuan dalam
jangka panjang. Kenapa mereka memilih berfikir jangka pendek? Tentunya dapat
kita lihat bahwa setiap hari kita selalu
butuh makan dan kebutuhan yang lain, maka dengan iming-iming beberapa lembar
uang maka tergadai sudah demokrasi yang sesungguhnya. Menjatuhkan pilihan karna
lembar ribuan bukan karna melihat kemampuan dalam memimpin suatu wilayah, ironis
memang jika kita telusuri lebih jauh ternyata setengah lebih penduduk Indonesia
memilih pemimpin hanya karna tergiur oleh lembar rupiah yang ditawarkan hanya
sesaat. Sedikit warga kita yang benar-benar memilih dari hati untuk suatu
kemajuan bangsa da negara kita tercinta. Semoga generasi kita mampu menjaga
keteguhan hati untuk memilih mana yang benar-benar baik untuk menjadi pemimpin.
‘’ karna tiap-tiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban kelak di akhirat
nanti’’.