KEMISKINAN DINEGERI YANG SUBUR

0 komentar


Bangsa kita pada awal sebelum penjajahan adalah bangsa yang subur, makmur, dan jaya. Negara kita terkenal sampai ke eropa karna rempah-rempah yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi dan tidak ada yang mampu menyainginya. Untuk itu banyak Negara dari eropa maupun asia berlomba-lomba untuk datang keindonesia guna mendapatkan rempah-rempah yang banyak dengan kualitas tinggi. Mereka berdatangan keindonesia dari berbagai arah, baik dari jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, maupun dari benua Australia.
Pada awal kedatangan bangsa asing, mereka hanya ingin membeli rempah-rempah dari  Indonesia, namun demikian setelah mengetahui bagaimana rempah-rempah dari Indonesia,  mereka berniat tinggal lebih lama di Indonesia untuk memonopoli rempah-rempah. Tidak hanya menginginkan rempah-rempah, mereka juga ingin menjajah Negeri ini yang terkenal sangat subur dan kaya akan hasil alam.untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, itulah pepatah yang mungkin cocok untuk menggambarkan keadaan Negara kita pada saat itu, karna dinegeri ini banyak sekali peperangan untuk memperebutkan kekuasaan maka banyak para penjajah yang memanfaatkanya untuk kepentingan pribadi dengan saling mengadu domba antar rakyat pribumi.
Seiring waktu berlalu penjajahan telah usai, Negara kita telah merdeka dari penjajahan dalam bentuk kekerasan dari bangsa lain, namun tidak berarti bangsa kita terlepas dan terbebas dari kemiskinan, karna meskipun Negara kita terkenal subur dan makmur dari sejak zaman majapahit, namun kenyataan sekarang tidak dapat kita pungkiri bahwa banyak rakyat kita yang hidup dibawah garis kemiskinan.mereka tinggal dan hidup dibawah kolong jembatan dan di bantaran sungai-sungai ibukota.

Sangat ironis memang, dinegeri yang agraris dan hidup dari hasil pertanian, banyak penduduk yang masih kekurangan pangan dan bahkan kelaparan.mereka jauh dan taktersentuh akses program pemerintah yang mengembor-gemborkan kemakmuran akan kesejahteraan pangan, sandang, papan, dan kesehatan warganya. Kenyataan ini dapat kita lihat dari tanyangan beberapa media elektronik yang memperlihatkan betapa sebagian penduduk kita harus hidup dengan tidak layak dinegeri sendiri dengan fasilitas kemerdekaan dari penjajah.dari beberapa cuplikan yang diperlihatkan dengan setingan kehidupan yang apa adanya tanpa adanya manipulasi demi kepentingan pihak-pihak tertentu, dapat kita lihat betapa mereka harus bekerja dengan sangat keras untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup makan sehari-hari.
Sangat disayangkan mengapa masih ada saudara kita yang hidup lebih tidak dari kita, siapa yang harus kita salahkan dalam hal ini, apakah kita salahkan pemerintah dengan segala program yang telah dibuat, ataukah kita salahkan tuhan yang telah membuat dan mengatur hidup kita.

Sedikit saran untuk pemerintah yang mungkin dapat memperbaiki keadaan masyarat kita kedepan menjadi lebih baik, dan tidak ada yang kekurangan dalam segala hal, baik dalam hal sandang, pangan, papan, maupun kesehatan.
Datalah penduduk sampai pelosok-pelosok daerah, karna pemerintah tidak mungkin memberikan tunjangan uang secara rutin maka hal ini dapat disiasati dengan memberikan pembinaan dan keterampilan dalam segala bidang  bagi penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan.setelah hal ini tercapai maka adakanlah monitoring secara berkala terhadap kegiatan yang ada, adakan perbaikan ataupun perubahan dengan melihat hasil yang dicapai agar kita dapat menentukan bagaimana selanjutnya kita melangkah dengan menyertakan para penduduk dibawah garis kemiskinan untuk ikut mensukseskan pembangunan disegala bidang, terutama perekonomian daearah.
Kesimpulannya adalah pemerintah perlu lebih giat memberikan ketrampilan pada penduduk yang mengalami banyak ketertinggalan dalam berbagai hal, agar mereka mampu mandiri secara ekonomi. Pembinaan secara rutin dan berkala dari segala lapisan masyarakat tanpa membedakan status social maupun non social.mungkin hal ini akan sangat membantu para penduduk Indonesia untuk bangkit dari kemiskinan yang membelenggu dan menghindarkan bangsa kita dari kapitalisme perbudakan anak-anak bangsa dinegeri sendiri.

SATU BANGSA KU, SATU NEGARA KU, MAJULAH INDONESIA.   
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Fatma Waty - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger