Pemerintahan yang ironis karna saat ini banyak aparat Negara yang sudah tidak berkomitmen dengan kepentingan rakyat banyak, terutama rakyat miskin yang kian bertambah seiring semakin majunya perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi.
Aparat Negara saat ini lebih sering bekerja banting tulang untuk memperkaya diri sendiri tanpa peduli dengan banyak orang yang menjerit kelaparan dan menggelandang dibawah kolong jembatan.
Ironis memang,disaat terdengar banyak mafia pajak yang menggerogoti harta Negara demi kepentingan pribadi,masih juga ditambah dengaan isu-isu tentang melambungnya rekening perwira tinggi polisi di Negara kita ini.
Sangat disayangkan kalau rakyat Indonesia yang hidup dengan dasar pancasila masih bisa bekerja dengan cara yang tidak terhormat dan tidak layak menurut sila-sila dalam pancasila.
Pejabat Negara banyak yang tidak jujur dalam bekerja maupun dalam hal menerima segala macam bentuk kompensasi .janji ketika awal menjabat dengan sekian saksi dan bermacam-macam sarat pun rela dipenuhi ,ketika pemerintahan mulai berjalan janji pun luntur seperti debu tertiup angin.
Pemerintahan dengan begitu banyak mafia pajak,rekening gendut polisi serta para koruptor akan semakin menjadi beban hidup bagsa terutama rakyat miskin yang makin terjepit dan terjekik karna melambungnya kebutuhan hidup yang terus ditekan oleh para petinggi Negara yang tidak bertanggung jawab terhadap amanah yang sudah diembannya.
Adakah solusi untuk memperbaiki sistim pemerintahan yang penuh dengan tikus-tikus hitam,sehingga bangsa kita ini bisa makmur ,tak ada lagi penggangguran ,kemiskinan serta penghuni kolong jembatan .begitu tragis dan ironis memang,indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan hasil bumi kini menjadi neraka bagi kaum miskin yang hidup tanpa bekal pendidikan dan ketrampilan .
Kepada generasi bangsa benahilah sistim pemerintahan Negara kita tercinta ini dengan diawali dengan membenahi diri sendiri .agar kedepannya Negara kita bisa maju ,kuat ,tagguh sehigga tidak ada tikus hitam yang betah tiggal bahkan hidup di negeri pertiwi yang subur ini .